header-int

DOSEN STIKES GHS BERIKAN PELATIHAN PEMBUATAN MP ASI DALAM MEWUJUDKAN PEMENUHAN GIZI BALITA

Selasa, 09 Jul 2024, 14:46:00 WIB - 149 View
Share
DOSEN STIKES GHS BERIKAN PELATIHAN PEMBUATAN MP ASI DALAM MEWUJUDKAN PEMENUHAN GIZI BALITA

Indonesia-Sumbawa. Berbagai permasalahan gizi saat ini baik gizi kurang termasuk stunting dan gizi lebih, terjadi hampir di seluruh strata ekonomi masyarakat baik di perdesaan maupun perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa yang mendasari terjadinya masalah gizi tersebut bukan hanya kemiskinan, namun juga kurangnya pengetahuan masyarakat akan pola hidup sehat dan pemenuhan gizi yang optimal. Melalui penerapan perilaku keluarga sadar gizi, keluarga didorong untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan dan memberikan MP-ASI yang cukup dan bermutu kepada bayi usia 6-24 bulan.

Masalah pengetahuan masyarakat yang belum memadai tentang MP ASI dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan gizi pada bayi. Fakta menunjukkan bahwa para ibu yang menyusui bayinya masih beranggapan bahwa ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai anak dapat mengajukan permintaan untuk makan sendiri. Ada juga yang berpendapat usia bayi 3 bulan sudah dapat deberikan MP-ASI contohnya pisang kerok. Sebaliknya, apabila orang tua sudah memberikan makanan tambahan maka pemberian ASI sering kali tidak sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya sehingga dapat menimbulkan gizi kurang. Berdasarkan masalah tersebut perlu adanya pemberian edukasi pada masyarakat tentang MP-ASI dan bagaimana cara pembuatan MP-ASI yang benar.

Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM Hasil pelaksanaan kegiatan PKM secara garis besar dapat dilihat berdasarkan komponen sebagai berikut: 

  1. Keberhasilan target jumlah peserta penyuluhan:Keberhasilan target jumlah peserta pelatihan dapat dikatakan sangat baik. Seluruh ibu yang memiliki bayi dan balita yang diundang hampir seluruhnya datang sekitar 85% atas undangan Bidan Desa dan Kader. 

  2. Ketercapaian tujuan penyuluhan Kesehatan: Ketercapaian tujuan penyuluhan dapat dikatakan baik (80%). Ada peningkatan pengetahuan dari peserta tentang Meningkatkan Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). Sehingga ibu sudah faham dan mengetahui kapan waktu yang benar untuk memberikan MP ASI dan jenis MP ASI yang diberikan serta waktu pemberian MP ASI tersebut. Setelah di lakukan Penyuluhan dan cara membuat menu MP ASI para ibu menjadi tahu tentang perawatan Bayinya dan ingin menyajikan menu makanan yang bergizi seimbang dan bervariasi guna menjaga kualitas dan kebersihan makanan untuk bayinya.

  3. Ketercapaian target materi yang telah direncanakan: Ketercapaian target materi yang telah direncanakan dapat dikatakan baik (80%). Semua materi pelatihan dapat disampaikan oleh tim pengabdi dengan waktu yang terbatas. Materi yang telah disampaikan : (a) pengetahuan pentingnya ASI dan MP ASI, (b) Macam-macam jenis MP ASI, (c) Cara dan waktu pemberian MP ASI, (d) akibat pemberian MP ASI secara dini (e) ciri-ciri bayi siap mendapat MP ASI, dan (f) Alat dan bahan yang aman untuk pembuatan MP ASI. Semua materi tersebut dapat disampaikan oleh tim pengabdi dengan waktu yang sudah ditentukan. 

  4. Kemampuan peserta dalam penguasaan materi: Kemampuan peserta dalam penguasaan materi dapat dikatakan baik (85%). Penyampaian materi dengan metode ceramah dan demonstrasi mendukung kemampuan peserta dalam menguasai materi yang disampaikan oleh tim pengabdian. (Evi Gustia Kesuma, S.Kep., Ns., M.Kes)

Unidha STIKES Griya Husada Sumbawa :
“STIKES Griya Husada Sumbawa sebagai salah satu perguruang tinggi kesehatan memiliki komitmen yang kuat dalam mengembangkan pendidikan dan sumber daya manusia khususnya dibidang kesehatan.
© 2024 STIKES Griya Husada Sumbawa Follow STIKES Griya Husada Sumbawa : Facebook Twitter Linked Youtube