header-int

Dosen STIKES GHS Berikan Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kankenr Payudara Di SMA Negeri 4 Sumbawa

Sabtu, 06 Jul 2024, 06:24:19 WIB - 169 View
Share
Dosen STIKES GHS Berikan Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kankenr Payudara Di SMA Negeri 4 Sumbawa

Indonesia-Sumbawa. Kanker payudara merupakan suatu keganasan yang berasal dari jaringan payudara (epitel ductus dan lobus) yang mengalami pertumbuhan tidak normal. Menurut WHO, terdapat 2,3 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan 670.000 kematian di seluruh dunia pada tahun 2022. Di Indonesia, kanker payudara menjadi urutan pertama penyebab kematian pada penyakit kanker pada Wanita. Data Kanker Indonesia di Kementerian Kesehatan menyebutkan, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus. Padahal sekitar 43% kematian akibat kanker bisa ditingkatkan peluang penyembuhannya apabila pasien rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker.

Faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko kanker payudara, termasuk bertambahnya usia, obesitas, penggunaan alkohol yang berbahaya, riwayat keluarga kanker payudara, riwayat paparan radiasi, riwayat reproduksi (seperti usia saat menstruasi dimulai dan usia saat kehamilan pertama), penggunaan tembakau, dan terapi hormon pascamenopause. Kebanyakan orang tidak akan mengalami gejala apa pun saat kanker masih tahap awal, oleh karena itu deteksi dini sangatlah penting. Kanker payudara dapat memiliki kombinasi gejala, terutama jika sudah lebih parah. Gejala kanker payudara dapat meliputi: 1) benjolan atau penebalan payudara, seringkali tanpa rasa sakit; 2) perubahan ukuran, bentuk atau penampilan payudara; 3) kemerahan, cekungan atau perubahan lain pada kulit; 4) perubahan pada penampilan puting susu atau kulit di sekitar puting susu (areola); 5) cairan abnormal atau berdarah dari puting susu. Orang dengan benjolan payudara abnormal harus mencari perawatan medis, meskipun benjolannya tidak sakit. 

Kegiatan edukasi SADARI dan SADANIS yang dilakukan oleh Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKES Griya Husada Sumbawa difokuskan pada deteksi dini yang dilakukan sedini mungkin oleh masing-masing orang dalam hal ini siswa SMAN 4 Sumbawa. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa orang guru serta 15 siswa. Kedepannya diharapkan selain bermaanfaat untuk diri sendiri, siswa dapat ikut meneruskan informasi ke lingkungan sekitarnya. Dalam jangka panjang, kegiatan ini apabila terus dilakukan secara berkelanjutan dapat mengurangi angka kematian wanita oleh karena penyakit kanker payudara. (Luh Putu Sri Yuliastuti, M.Keb)

Unidha STIKES Griya Husada Sumbawa :
“STIKES Griya Husada Sumbawa sebagai salah satu perguruang tinggi kesehatan memiliki komitmen yang kuat dalam mengembangkan pendidikan dan sumber daya manusia khususnya dibidang kesehatan.
© 2024 STIKES Griya Husada Sumbawa Follow STIKES Griya Husada Sumbawa : Facebook Twitter Linked Youtube